BOGOR, GUNUNG PUTRI – Sebelumnya Sempat berjanji selaku Kasat Pol PP Kabupaten Bogor akan menindak tegas menertibkan hingga menutup dugaan Prostitusi terselubung yang berkedok Spa/Massage dan Panti Pijat di wilayah Kota Wisata kecamatan Gunung Putri tepatnya diruko Sentra Eropa, Concordian dan Tsafalgar Desa Ciangsana. Pasalnya salah satu THM PDS Spa dan SALSA Spa/Massage mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait.
Sebelumnya telah ramai di beberapa media online dan cetak, bahkan dari Komisi 3 geram adanya dugaan Prostisusi tersebut dan anggota DPRD Kabupaten Bogor Komisi 3 dari Partai PKS Achmad Fathoni sempat mengapresiasi janji kasat Pol PP tersebut yang akan menindak tegas tempat itu..
Masih menurut Ahmad Fathoni Mestinya tanpa pengaduan pun, Pol PP dan pihak berwenang punya tanggungjawab untuk menindak dengan tegas.
Namun nyatanya rencana penegak perda (pol PP) kabupaten Bogor bocor alhasil upaya aksinya nihil, lantas apa kelanjutan penegak perda kabupaten bogor. Sampai saat ini belum melakukan peninjauan atau teguran kelokasi sentra Eropa yang diduga menjadi tempat Prostisusi berkedok SPA/Massage ini.
Hal tersebut justru membuat publik tercengang karena pengakuan dari salah satu pemilik dan petugas penjaga beberapa tempat yang diduga prostitusi berkedok SPA/Massage itu dan pernyataannya sangat disanyangkan. Dengan lantangnya dirinya mengatakan usaha mereka tersebut sudah kondusif dan telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat termasuk kepada penegak perda (Sat Pol PP).
Pengakuan itu saat awak media hendak sosial control dan mengkonfirmasi kepada pemilik tempat hiburan malam (THM) Spa/Massage PDS dan penjaga THM Spa/Massage SALSA pasalnya usahanya memiliki perijinan sudah lengkap dan telah memiliki hubungan baik dengan beberapa instansi terkait.
Jelas hal ini menduga tingginya angka Koordinasi antara pemilik usaha Prostitusi berkedok THM SPA/Massage dengan instansi pemerintah terkait.
Bermula Dugaan Prostisusi tersebut terkuak saat awak media Buserbhayangkaratv.com melakukan investigasi dan konfirmasi kepada pemilik Salah satu THM Prostisusi berkedok SPA/Massage. Pada Sabtu malam, (17/09/2022).
“Kita baru sebulan mas (red), perijinan kita lengkap dan semua sudah nyambung termasuk pol PP,” Jelasnya Saat Dikonfirmasi melalui telpon selular.(17/9).
Pada saat dipertanyakan kembali kepada pemilik THM, apakah pekerja terapis tersebut memiliki standar sertifikasi dari dinas terkait, namun balasan hanya,
“Suaranya Kurang jelas mas saya di jalan menggunakan roda dua jadi suaranya kurang jelas, nanti saya akan ke lokasi sekira pukul 22.00 atau 23.00,”Kilahnya
Di tempat terpisah, salah satu penjaga THM SALSA pun mengatakan hal yang sama, “Perijinan lengkap dan bos kami sudah nyambung dengan pemerintah setempat dan pol PP.”Bebernya inisial (S)
Tak sampai disitu awak media coba mencari bukti lain tentu mencari narasumber dari salah satu pelanggan yang kebetulan selesai berkunjung, melakukan terapis di salah satu Spa/Massage tersebut. Ketika di pertanyakan tarif dan cara kerjanya di tempat yang diduga prostitusi berkedok SPA/Massage itu, dirinya membeberkan,
“Lumayan (red) saya di permak habis,”Ungkapnya pelanggan yang tidak mau di sebutkan namanya
Lebih lanjut, “tarif lumayan cukup murah meriah dan bisa plus plusnya juga, Kalau yang biasa tanpa plus plus 300 ribu, tapi kalau dengan plus plus 350 sampai 500 ribu rupiah per 1 jam,”Katanya lagi
Dugaan Prostitusi tersebut awak media akan mengkonfirmasi lanjut dan meminta tanggapan kepada pemerintah pemerintah terkait dan tokoh Agama setempat. Sampai berita ini di tayangkan.
(Tim/Red)