KABUPATEN BEKASI || Proyek pembangunan tol Jakarta Cikampek (Japek ll) dikeluhkan oleh warga perumahan Kota Serang Baru (KSB) Asoka 10 RT.004/RW.009 blok J 29-9 Desa Wibawamulya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.
Diduga dampak lalu lalang kendaraan proyek yang melintas mengakibatkan rumah warga alami retak, pasalnya pihak PT. Adikarya belum menanggapi dengan serius.
Adi warga perumahan KSB Asoka 10 blok J 29 yang rumahnya mengalami retak parah diduga akibat proyek pembangunan tol mengungkapkan, sejauh ini diawal sih untuk pelaksanaan diawalnya mulai ada alat berat, itu ke pihak kami belum ada informasi tau tau alat berat sudah datang dan sudah diproses jalan,”Katanya pada Sabtu (14/10/2023).
Selanjutnya, Adi menginformasikan kepada pihak lingkungan dan melalui Humas selaku perwakilan PT. Adk namun alhasil nihil,
“Cuma setelah kami tembusi ke RT dan ke Pihak PT. Adikarya selaku humas kemarin sudah mulai proses pengajuan, itu ada pertemuan dan mediasi cuma sampai sekarang kurang lebih 3 minggu belum ada tanggapan,”ungkap Adi.
Ditempat yang sama, Topik warga perumahan KSB gang Asoka blok J mengatakan jarak rumah saya ke tol kurang lebih 10 sampai 12 meter.
“Jadi yang kena radius itu ada 2 RT, per RT itu kena 2 gang yaitu Asoka 9, Asoka 10, gang Camelia dan Sakura itu yang masuk radius. Kalau info dari pihak humas PT. Adikarya itu 50 meter dari titik kerjaan,” kata Topik.
Saat ditemui awak media, Elika seorang ibu hamil warga perumahan KSB yang terdampak dan rumahnya paling dekat dari titik proyek tol mengatakan,
“sejak ada pekerjaan tol ini meresahkan karena rumah saya terlalu mepet ke tol jadi terlalu berisik dan getarannya itu membuat rumah saya retak retak,”Ujarnya. Kamis (04/01/2024).
“Terus pasir yang dikamar itu berjatuhan kalau mobil berat lewat akibat getaran dan tidur aja gak nyenyak kayak gempa saja,”Imbuhnya Elika warga KSB gang Asoka.
Lebih lanjut, Elika mengkhawatirkan kondisi rumahnya dan usia kandungannya sudah berjalan 9 bulan,
“Bulan ini saya mau melahirkan, kalau bisa di gusur atau dikasih kontrakkan sebelum rumah kita dibenarkan demi keamanan kita apa lagi nanti ada bayi kan dan saya punya anak kecil umur 2 tahun,”tuturnya.
“Pekerjaan tol nya pagi ke pagi jadi tidur aja tidak nyenyak takut ambruk lihat aja itu udah parah kali, ada aja pihak tol kesini cuma photo photo doang gak ada kebijakan dan kita tanya kebijakannya dari sananya? katanya sih masih menunggu menunggu, sampai kapan kita harus menunggunya, demi keamanan kita dan jangan sampai ada korban jugalah,” keluh Elika warga KSB Asoka 10.
(Syarif)