Puisi Indonesia Bunyi. Rupa Gerak

JAKARTA – Hari Jumat tanggal 11 November 2022 bertempat di pelataran halaman Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Dinas kebudayaan DKI Jakarta mengadakan acara PUISI INDONESIA dengan mengangkat tema “Bunyi Rupa Gerak”. Acara dimeriahkan oleh para pelaku seni di Jakarta.

Pada acara tersebut para seniman menampilkan karya-karya mereka, mulai dari, gerak tari betawi, ondel-ondel, musikalisasi puisi, musik tradisi, pemutaran film puisi, teater, serta pembacaan puisi.

Salah satu kelompok yang memaknai puisi dalam gerak ialah sanggar Alona Indonesia dengan membawakan Tari Pesona Sastra.
Ada pun musikalisasi puisi yang dilantunkan oleh grup Chromatik yang terdengar lantang dibangku penonton saat menyanyikan puisi-puisi dalam lagu diatas panggung. Ditambah dengan suguhan musik tradisi dari Citra Art Studio ensamble yang mengkolaborasikan antara musik Sapeq Kalimantan dan lembutnya alunan sinden jawa, menjadikan acara “Bunyi Rupa Gerak” yang diadakan dipelataran halaman Teater Jakarta tersebut seperti sebuah panggung alternatif untuk mempresentasikan puisi.

Dalam acara tersebut, ada segmen “Riung Sastra” dimana para sastrawan berkumpul dan berdiskusi melingkar serta menunjukkan penampilan membacakan karya sastra mereka, salah satu “presiden” penyair Sutardji Calzoum Bachri turut beraksi pada sesi itu. Selain itu ada juga segmen “Tarung Puisi”, dimana dua sastrawan membawakan puisi-puisi penyair besar, salah satunya dari pelopor angkatan 45 “Chairil Anwar” dan “presiden penyair” Sutardji Calzoum Bachri. “Tarung Puisi” itu sendiri dilakukan oleh Exan Zen dan Iwan Singa yang menjadi bagian dari rangkaian acara Puisi Indonesia dengan tema Bunyi Rupa Gerak.

Turut hadir dalam acara tersebut Rieke Diah Pitaloka yang membacakan puisi dipanggung, dan didukung anak laki-lakinya (Jebe-red) yang memainkan aksi solo drumnya diatas panggung. Pada acara yang diadakan Dinas Kebudayaan provinsi DKI Jakarta tersebut, Rieke Diah Pitaloka juga memberikan pernyataan terkait Taman Ismail Marzuki, menurutnya, “TIM harus menjadi tempat yang nyaman bagi seniman-seniman menciptakan karya-karya”. Rieke, menambahkan,

“saya pun terlahir dari Taman Ismail Marzuki sebagai seorang seniman yang berkarya hingga menjadi politisi, saat ini” ucapnya, pada saat diwawancarai. Panggung acara Puisi Indonesia dengan tema “Bunyi Rupa Gerak” semakin malam semakin meriah dengan musik hiburan yang disuguhkan oleh Mahagenta yang membuat para penonton bergoyang menikmati alunan musik yang dimainkan Uyung dan kawan-kawan.

Panggung acara Puisi Indonesia dalam Bunyi Rupa Gerak ini, juga diadakan dalam rangka menyambut HUT Taman Ismail Marzuki yang ke 54 th. Saat acara berlangsung turut hadir aktivis dalam gerakan moral Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki, diantaranya, David Karo, Mujib Hermani, Tatan Daniel, dan kawan-kawan seniman lain yang tergabung dalam saveTIM,

“Acara ini adalah alih wahana, dimana puisi tidak hanya dibacakan oleh penyair atau sastrawan tetapi juga dapat ditafsir lewat “Bunyi Rupa Gerak” oleh para seniman pada disiplin keseniannya”, ucap, Mujib Hermani, saat diwawancarai. Kemudian, “Keren, ini, acaranya.

Puisi Indonesia dalam Bunyi Rupa Gerak, saya kira tidak biasa juga jika puisi ditafsikan dalam sebuah film, gerak tari, musik, dan pertunjukan teater, memberikan satu tontonan lintas estetik, memberikan warna, serta pemahaman-pemahaman dalam kita menikmati puisi”, ucap, Tatan Daniel, saat ditanyai wartawan, disela-sela para penonton.

Lalu, ada pun salah satu koordinator dalam gerakan moral Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki, David Karo, mengatakan, “Harapannya kedepan, acara Puisi Indonesia dengan tema Bunyi Rupa Gerak tidak hanya saat ini saja, namun dapat menjadi sebuah agenda program Dinas Kebudayaan DKI Jakarta yang bisa dilaksanakan setiap bulan, di Taman Ismail Marzuki ini”, Ujarnya, saat dimintai keterangan mengenai acara tersebut.

David Karo, juga menambahkan, “Terima kasih kepada Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, bapak Iwan Wardana, yang telah memfasilitasi para seniman untuk berkarya dan berekspresi, serta mempercayakan kawan-kawan Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki untuk terlibat dalam acara ini”.

Acara Puisi Indonesia dengan tema Bunyi Rupa Gerak yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan DKI Jakarta bersama masyarakat pegiat seni indonesia itu sendiri berlangsung selama dua hari, dipelataran halaman Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *