BOGOR, MEDIAPOLRINEWS – Pelaksana penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMPN 3 Citeureup diduga dijadikan ajang pungli, Meski PPDB di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sudah selesai dilaksanakan. Namun puluhan orang tua calon siswa kecewa kepada pihak sekolah SMPN 3 Citeureup ini pasalnya puluhan orang tua Calon pelajar yang sudah membayar pendaftaran jutaan rupiah ke sekolah tersebut geruduk dan melakukan protes kepada pihak panitia PPDB Sekolah SMPN 3 Citeureup ini.
Meski sudah membayar 3 juta rupiah ke operator oknum panitia (Guru) puluhan anak ditolak, sehingga kekecewaan bagi para orang tua calon siswa di smpn 3 Citeureup ini berlanjut dan meminta kejelasan sehingga melakukan protes Kepihak sekolah. Kendati para orang tua yang sudah mendaftarkan anaknya di SMPN 3 Citeureup kecamatan citeureup kabupaten Bogor menjadi Sorotan publik. Kamis, (10/07/2024)
Di temui di sekolah SMPN 3 Citereup orang tua yang enggan di sebutkan namanya mengatakan untuk masuk ke sekolah SMPN 3 Citereup di minta uang sebesar 3 juta oleh oknum operator (Panitia/Guru) sekolah dengan iming-iming janji masuk di sekolah tersebut”,kata Orang tua calon siswa.
Akan tetapi kenyataannya pas pengumuman dilaksanakan pada tanggal 9 juli 2024 saya sangat kecewa karena nama anak saya tidak ada di papan pengumuman”,sesalnya.
Karena merasa sudah membayar uang sebesar Rp 3 juta untuk bisa masuk maka sekitar jam 8 pagi tanggal 11 Juli para korban pungli atau penipuan yakni berjumlah kurang lebih 59 orang dan para orang tua mempertanyakan kepada pihak sekolah.
“Akan tetapi yang kami dapatkan cuma kekecewaan dan tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan dari pihak sekolah SMPN 3 Citereup dan menjanjikan besok akan bertemu kembali di sekolah jam 8 pagi”, ujarnya.
Ditemui di sekolah SMPN 3 Citereup pihak sekolah tidak ada yang mau memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut dan terkesan tutup mulut (Bungkam), “semuanya tidak ada yang berani memberikan komentar ketika hendak dipertanyakan awak media”,Faktanya di lokasi SMPN 3 Citeureup.
Sementara itu, panitia PPDB kabupaten Bogor dari dinas pendidikan Mukhlis saat dimintai tanggapan terkait diduga pungli dan penipuan itu tidak memberikan jawaban baik di hubungi lewat telpon WhatsApp maupun SMS (Chat), tak hanya itu saat di kunjungi ke kantornya dinas pendidikan (Dispen) pihaknya sedang rapat. Hingga berita ini diterbitkan awak media akan menelusuri dugaan pungli dan tindak lanjut para orang tua siswa /pelajar yang sudah membayar jutaan rupiah tersebut.
(Yns)