BANGLI, BALI MEDIAPOLRINEWS – Kondisi jaringan irigasi yang rusak parah di Kabupaten Bangli mengancam ketahanan pangan daerah. Banyak subak mengalami gagal panen akibat kekeringan yang berlangsung hingga lebih dari lima tahun di beberapa lokasi. Hal ini terungkap setelah Anggota Komisi III DPRD Bangli, I Made Sudiasa, melakukan pengecekan lapangan di Kecamatan Tembuku pada Sabtu (9/8/2025).
Sudiasa menemukan kerusakan berat pada jaringan irigasi tersier di Subak Bangkiang Sidem, yang telah menyebabkan petani tidak bisa menanam padi selama lebih dari lima tahun. Lahan tersebut kini beralih fungsi menjadi tegalan dan ditanami tanaman tahunan. Kerusakan juga terjadi di Subak Batuaji, Desa Jehem, dengan kerusakan saluran tersier mencapai 70% dan saluran primer sekitar 30%. Kondisi ini mengakibatkan air irigasi yang sangat terbatas sampai ke areal persawahan.
Sudiasa mengungkapkan bahwa program ketahanan pangan tidak akan optimal tanpa dukungan infrastruktur irigasi yang memadai. Dia menambahkan bahwa Pemkab Bangli berencana memperbaiki jaringan irigasi di Subak Umaselat, Desa Undisan, pada tahun 2025 ini. Namun, untuk kerusakan di Subak Bangkiang Sidem dan lokasi lainnya yang telah berlangsung bertahun-tahun belum terlihat upaya perbaikan yang signifikan. Sudiasa mengharapkan Pemkab Bangli memperioritaskan anggaran untuk perbaikan infrastruktur irigasi pada tahun 2026 untuk menjaga produktivitas beras di Bangli. Dia juga menyoroti permasalahan kewenangan antara Dinas PUPR dan Dinas Pertanian dalam pengelolaan jaringan irigasi yang dilihatnya mengakibatkan hambatan dalam pemeliharaan dan perbaikan.
(jrobudi)