KLUNGKUNG, MEDIAPOLRINEWS – Janji Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung untuk mengoptimalkan pendapatan daerah dan menuntaskan persoalan infrastruktur, khususnya di Nusa Penida, dipertanyakan. Pasalnya, kondisi lapangan justru menunjukkan hal yang berbeda, salah satunya adalah kondisi Jembatan Kuning yang semakin memprihatinkan meski dikabarkan telah menelan biaya perbaikan sebesar Rp1,4 miliar.
Sebelumnya, Pemkab Klungkung menyatakan komitmen untuk mengoptimalkan seluruh potensi sumber pendapatan daerah dan menekan kebocoran melalui sistem digitalisasi. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka menengah Pemkab untuk memperkuat kemampuan fiskal dan mempercepat penyelesaian infrastruktur pada 2026.
“Kami berkomitmen menuntaskan satu per satu persoalan di Klungkung, khususnya di Nusa Penida. Ini bagian dari tanggung jawab kami untuk menghadirkan keadilan pembangunan di seluruh wilayah,” demikian pernyataan yang kerap digaungkan oleh Pemkab Klungkung.
Namun, fakta di lapangan justru bertolak belakang. Jembatan Kuning, ikon yang menghubungkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, dilaporkan masih dalam kondisi rusak parah. Awak media yang melakukan pemantauan di lokasi menemukan bahwa jembatan tersebut justru semakin mengkhawatirkan, meskipun proses perbaikan diklaim telah berjalan sekitar 30% dan menelan biaya Rp1,4 miliar.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan anggaran dan komitmen Pemkab Klungkung dalam memperbaiki infrastruktur yang vital bagi masyarakat Nusa Penida. Masyarakat setempat pun menyuarakan kekecewaan mereka terhadap lambatnya proses perbaikan Jembatan Kuning dan mendesak Pemkab Klungkung untuk bertindak lebih serius.
“Kami sudah lama menunggu jembatan ini diperbaiki. Tapi sampai sekarang kondisinya masih begini saja. Kami harap Pemkab Klungkung segera menindaklanjuti masalah ini,” ujar salah seorang warga Nusa Lembongan yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemkab Klungkung terkait kondisi Jembatan Kuning yang semakin memprihatinkan. Masyarakat Nusa Penida berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan memastikan keamanan serta kenyamanan masyarakat, serta memberikan penjelasan terkait penggunaan anggaran Rp1,4 miliar yang telah dialokasikan untuk perbaikan jembatan tersebut. (Jro’budi)