JAKARTA, MEDIAPOLRINEWS | Wakil ketua umum dewan pimpinan pusat Komite nasional pemuda Indonesia (Waketum DPP KNPI) Saiful Chaniago Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia pada 20 Mei, sejatinya merupakan momentum bersejarah dimulainya pergerakan perjuangan oleh para intelektual muda Indonesia saat itu, sebut saja seperti Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, Suradji, Mangunkusumo, mereka bersepakat untuk kemudian merumuskan suatu nilai yang mampu memediasi semua potensi pemuda Indonesia dalam satu pergerakan terukur dan berkesinambungan. Karena kondisi Nusantara saat itu, sedang diperhadapkan pada perlakuan ketidakadilan dan ketidakemanusiaan oleh para penjajah, sehingga memaksa para intelektual muda Indonesia itu untuk membentuk organisasi pemuda yakni Budi Utomo dengan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus sebagai media perjuangan, yang langsung dipimpin oleh Sutomo. Walaupun, dalam perjalanannya Budi Utomo juga memiliki peran penting secara politis dalam pergerakan melawan penjajahan.
Memahami nilai kebangkitan nasional secara histori, maka sejatinya kebangkitan nasional merupakan suatu pergerakan perjuangan yang dimulai dengan menguatkan nilai edukasi kepada bangsa, yang dilanjutkan dengan penguatan nilai pada semua bidang kehidupan. Artinya, diawal pergerakan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia waktu itu diutamakan penguatan nilai edukasi sebagai ikhtiar terbaik, karena rakyat Indonesia saat itu diperhadapkan pada suatu kondisi yang masih jauh dari kepentingan pendidikan secara nasional. Sehingga dibutuhkan suatu langkah yang terukur guna memastikan kecerdasan kepada semua masyarakat Indonesia, bahwa pendidikan terhadap kondisi kehidupan masyarakat Indonesia saat itu merupakan sesuatu yang terdesak sebagai solusi atas ketidakadilan dan ketidakmanusiaan pihak penjajah kepada masyarakat Indonesia.
Saat ini, Indonesia telah berada pada usianya 78 tahun pasca kemerdekaan. Kurang lebih dua puluh tahun kedepan, Indonesia telah genap berusia seratus tahun alias telah berada pada satu abad sejak kemerdekaan Indonesia di tahun 1945.
Tentunya, Indonesia saat ini telah jauh berbeda dengan kondisi disaat pergerakan perjuangan melawan penjajahan dahulu, yang membutuhkan keutamaan pendidikan dalam memastikan kapasitas pengetahuan yang baik, guna memperkuat arah pergerakan perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.
Maka menurut kami, Indonesia saat ini membutuhkan kekuatan ekonomi sebagai nilai terbaik terhadap akselerasi kebangkitan nasional menuju Indonesia emas. Ekonomi tentunya merupakan pilar kekuatan utama dan terdepan atas nilai bargaining Indonesia secara nasional dan internasional, karena secara edukatif relatif masyarakat Indonesia telah optimal.
EKONOMI INDONESIA
Berdasarkan data statistik, secara nasional bahwa nilai ekonomi Indonesia terkini mengalami perubahan signifikan ke arah optimalisasi ekonomi. Walaupun dilain sisi, tidak mudah menjaga nilai ekonomi pada kondisi kehidupan Indonesia yang diperhadapkan kesulitan akibat berbagai kejadian yang turut mempengaruhi melemahnya pergerakan ekonomi Indonesia secara nasional. Akan tetapi atas kerja optimal tim ekonomi Indonesia dibawah kepemimpinan Menteri koordinator perekonomian Indonesia saat ini, tentunya telah mampu memastikan nilai ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan, dan data badan pusat statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 sebesar 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy).
Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang semakin baik, bukan kemudian harus menghentikan langkah perjuangan. Menurut kami, perjuangan untuk lebih menguatkan serta mengoptimalkan nilai ekonomi Indonesia harus terus dilakukan dengan sebaik-baiknya, guna memastikan penguatan menuju Indonesia emas nantinya. Bagi kami, optimalisasi bidang yang lainnya juga wajib dimaksimalkan sebagai kekuatan melengkapi atas ikhtiar Indonesia emas, tapi tentunya bidang ekonomi harus menjadi prioritas, karena ekonomi sebagai pilar kebangkitan nasional di era perjuangan pasca kemerdekaan menuju wujud Indonesia emas kedepannya. Dengan demikian, maka kami mengharapkan kepemimpinan Indonesia selanjutnya bisa mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh terhadap keutamaan optimalisasi ekonomi Indonesia.
(Sb/Nus/Iwe)