Diduga Ada Kejanggalan, Alokasi Dana Bos SDN Tapos Tanjungsari Kondisinya Memperihatinkan

BOGOR, MEDIAPOLRINEWS | Dana bantuan operasional siswa (BOS) di SD Negri Tapos kampung Tapos RT 02/03 desa selawangi kecamatan tanjungsari kabupaten Bogor,Jawa barat patut di pertanyakan.

Dana Alokasi BOS tersebut ada dugaan jadi praktik korupsi pada pengelolaannya. Pasalnya, ditemukannya berbagai kejanggalan dari alokasi penggunaan dana bos tersebut tidak transparan anggaran dana Bos yang tidak dipajang disekolah dan diketahui oleh publik.

Selain itu,kondisi sekolah yang jauh dari kata layak di duga tidak adanya pemeliharaan ringan untuk sarana dan perasaran yang di lakukan sekolah sesuai juknis bos menimbulkan sekolah terlihat kumuh.

Adapun berdasarkan data yang di terima tim investigasi media Indonews,Alokasi dana BOS T.A 2023 di SD Negri Tapos yang diduga banyak kejanggalan dari segi penggunaan dan realisasinya:
Tanggal Pencairan
23 Februari 2023
Tahap 1
Triwulan pertama Rp.Rp 165.850.000
Rincian Penggunaan
Pengembangan perpustakaan
Rp 2.797.500
Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
Rp 1.200.000
Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran
Rp 3.649.200
Administrasi kegiatan sekolah
Rp 16.995.580
Langganan daya dan jasa
Rp 1.700.000
Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 4.519.000

Tahap 2
Besaran anggaran di trima Rp 165.850.000
Rincian Penggunaan
Penerimaan Peserta Didik baru
Rp 40.000
Pengembangan perpustakaan
Rp 22.897.500
Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
Rp 1.200.000
Kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran
Rp 4.606.200
Administrasi kegiatan sekolah
Rp 12.416.000
Langganan daya dan jasa
Rp 1.800.000
Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah
Rp 6.274.000
Penyediaan alat multi media pembelajaran
Rp 13.000.000

Mirisnya, ketika di konfirmasi besaran salah satu anggaran terkait pemeliharaan kepada Kepsek Sarna,S.pd awal nya iya mengaku,untuk pemeliharaan dibuat setahun sekali itupun di anggarkan tidak besar di bawah sepuluh juta.

Namun setelah data yang di bawa tim investigasi Awak media di perlihatkan menurut nya,iya gk jauh dari itu untuk tahun ini hanya sekitar 2.500.000. triwulan pertama.

“Saya anggarkan sesuai kebutuhan seperti penggantian lampu yang mati tambal tembok yang bolong,ya pemeliharaan ringan lah karena dinas kan bilang dana bos enggak boleh untuk pemeliharaan berat”, ungkapnya.

Lanjut sarana menurut nya data yang di bawa tim investigasi itu tidak jauh berbeda ya beda tipis. “Dari mana sih data itu ko bisa dapat aja data seperti itu ya”,Ujarnya.

(Sby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *